No. 116, Bangunan 7, Area Komersial Butik, Kota Shengze, Distrik Wujiang, Kota Suzhou, Cina.
Saat ini, industri tekstil, sebagai industri konsumsi polusi tinggi dan energi tinggi, menghadapi tantangan besar transformasi hijau. Kebangkitan Kain ramah lingkungan telah menjadi salah satu jalur inti bagi seluruh industri untuk bergerak menuju pembangunan berkelanjutan.
Apa itu kain ramah lingkungan? Analisis konsep dasar kain ramah lingkungan
Kain ramah lingkungan mengacu pada kain yang meminimalkan dampak lingkungan, konsumsi sumber daya dan emisi karbon dalam akuisisi bahan baku, pemintalan dan tenun, pewarnaan dan finishing, dan manajemen siklus hidup.
Fitur utamanya meliputi:
Bahan baku adalah alami atau terbarukan: seperti kapas organik, serat bambu, rami, tencel (lyocell), dll.
Proses produksi ramah lingkungan dan rendah karbon: mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, mengurangi air, konsumsi listrik, dan emisi;
Degradable atau dapat didaur ulang: Desain mempertimbangkan dampak lingkungan setelah akhir siklus hidup.
Jenis kain ini tidak hanya mewakili metode pembuatan hijau, tetapi juga mencerminkan respons penuh terhadap lingkungan ekologis, tanggung jawab sosial dan tren konsumsi.
Analisis Lengkap Jenis -Jenis Kain yang ramah lingkungan arus utama: Dari alami ke regenerasi, siapa yang akan menjadi protagonis di masa depan?
Dengan kemajuan teknologi dan kebangkitan kesadaran konsumen, berbagai kain ramah lingkungan telah muncul di pasaran. Berikut ini adalah kategori yang lebih utama:
1. Kapas organik
Itu ditanam di tanah yang tidak tercemar oleh pupuk dan pestisida. Tidak ada biji yang dimodifikasi secara genetik atau agen kimia yang digunakan selama seluruh siklus penanaman, yang mempertahankan kelembutan alami dan napas kapas. Penanaman kapas organik dapat mengurangi konsumsi air sebesar 91% dan konsumsi energi sebesar 70%.
2. Tencel (Tencel / Lyocell)
Serat selulosa yang diregenerasi yang terbuat dari bubur kayu menggunakan proses pelarut loop tertutup. Lebih dari 99% pelarut dan air dalam proses produksi dapat didaur ulang. Tencel memiliki keunggulan kilau halus, antibakteri alami, penyerapan kelembaban dan napas, dan banyak digunakan dalam mode high-end dan pakaian intim.
3. Polyester Daur Ulang (Daur Ulang Polyester / RPET)
Jenis baru benang poliester yang dibuat oleh botol plastik yang dibuang secara kimia atau mekanis, pakaian limbah, dll. Dibandingkan dengan metode produksi poliester tradisional, poliester yang didaur ulang dapat mengurangi emisi karbon lebih dari 50%, dan merupakan model untuk menyelesaikan pencemaran plastik dan pendaftaran sumber daya.
4. Bambu serat dan kain linen
Bambu dan linen alami sendiri memiliki kemampuan beradaptasi lingkungan yang kuat dan tidak memerlukan banyak irigasi dan perawatan kimia. Secara khusus, serat bambu memiliki antibakteri alami, penyerapan kelembaban dan keringat, dan dapat terbiodegradasi. Dalam beberapa tahun terakhir, telah populer dalam olahraga ramah lingkungan, pakaian yoga, dan ladang lainnya.
Proses produksi hijau kain ramah lingkungan terungkap
Perlindungan lingkungan tidak hanya tentang bahan, tetapi juga tentang seluruh proses produksi. "Manufaktur hijau" kain ramah lingkungan melibatkan beberapa tautan utama:
Pewarnaan dan Finishing Ekologis: Menggunakan pewarna tidak beracun atau pewarna tanaman, seperti nila indigo indigo, untuk mengurangi debit air limbah;
Peralatan hemat energi: seperti mesin pewarnaan rasio rasio rendah, perangkat pemulihan panas, dll.;
Sistem Sirkulasi Sumber Daya Air: Membangun Sistem Pengolahan Penggunaan Kembali Air untuk mencapai sirkulasi laba-loop tertutup dari air limbah produksi;
Pencetakan dan pewarnaan digital: Teknologi pencetakan dan pewarnaan tanpa air mengurangi masalah polusi pencetakan tradisional dan secara signifikan meningkatkan tingkat perlindungan lingkungan.
Future Outlook: Kemana perginya kain ramah lingkungan?
1. Standardisasi mempromosikan adopsi global
Meningkatnya popularitas sistem sertifikasi seperti GOTS (Global Organic Textile Standard), Oeko-Tex Certification, dan GRS (Global Recycling Standard) akan selanjutnya membakukan produksi dan penggunaan kain ramah lingkungan dan mempromosikan integrasi internasional.
2. Ekonomi Sirkular menjadi normal baru
Tidak hanya produksi hijau, tetapi juga konsumsi loop tertutup. Di masa mendatang, ekosistem melingkar berdasarkan konsep "desain adalah daur ulang" dan "daur ulang sedang remaking" akan diimplementasikan dalam rantai tekstil global.
3. Bahan baru dan teknologi baru muncul dalam aliran yang tak ada habisnya
Misalnya, bahan ramah lingkungan baru berdasarkan daun nanas, kulit jeruk, miselium jamur, dll. Terus -menerus keluar, menyuntikkan vitalitas baru ke dalam kain ramah lingkungan.
Kain ramah lingkungan bukan hanya pilihan material, tetapi juga manifestasi dari suatu konsep. Dalam konteks integrasi perlindungan dan teknologi lingkungan, industri tekstil hanya dapat menempati tempat dalam rekonstruksi rantai pasokan global dengan secara aktif merangkul transformasi hijau. Bagi konsumen, memilih kain ramah lingkungan tidak hanya bertanggung jawab atas kesehatan mereka sendiri, tetapi juga kontribusi untuk keberlanjutan bumi.